semalam
langit runtuh
walau kulihatnya seakan utuh
renyai masih menyanyi
makin serak
makin mengganas
pelangi tidak hadir
aku fikir pelangi berduka
matahari pula aku rasa malas menyinar
semuanya seakan merenyuk
tiap harinya makin mendung
dan aku mendakap sepi
berteman jiwa yang dingin
Isnin, 31 Oktober 2011
Jumaat, 28 Oktober 2011
debu
aku masih membisu
pada sesuatu yang aku keliru
cahaya tidak tertembus ke arahku
yang ada hitam dan setompok titik putih
aku takutkan matahari
aku malu dengan matahari
aku perajurit malam
deru angin tidak mencengkam
malamku sepi siangku keji
aku debu pada kalian
akan tiba hadirnya
hilang dan terbang
pada sesuatu yang aku keliru
cahaya tidak tertembus ke arahku
yang ada hitam dan setompok titik putih
aku takutkan matahari
aku malu dengan matahari
aku perajurit malam
deru angin tidak mencengkam
malamku sepi siangku keji
aku debu pada kalian
akan tiba hadirnya
hilang dan terbang
Isnin, 24 Oktober 2011
kepada kalian. (FAM)
kepada kalian
terima kasih diatas hadiah ini
hadiah yang mengelodak jiwa kami
hadiah yang bangkitkan rasa benci dari anak-anak negeri
hadiah yang membebankan kami
hadiah terindah buat kalian makin dicaci
kepada kalian
yang menelanjangkan maruah sendiri
yang menghancurkan harapan kami
yang menjauhkan minat kami pada sokongan untuk darah sendiri
meranapkan angan-angan kami
merampas kegembiraan kami pada sukan ni
hinalah kalian di mata semua!
integriti yang dilaung sekadar pelekat di setiap jersi
kepada kalian
tiba masa,berundurlah
kami sudah lama terhina
sudah lama dahaga tangis gembira
harimau sudah hilang taringnya
berundurlah
secara hormat
secara rela
bukan dengan cara kami telanjangkan di jalan.
*kepada tuhan
dengarlah suara kami
hapuskan tangan-tangan tahi
inilah kebahagiaan sementara kami
inilah sukan menyatukan kami
inilah simbol penyatuan kami
yang lari dari perang & politik hina.
terima kasih diatas hadiah ini
hadiah yang mengelodak jiwa kami
hadiah yang bangkitkan rasa benci dari anak-anak negeri
hadiah yang membebankan kami
hadiah terindah buat kalian makin dicaci
kepada kalian
yang menelanjangkan maruah sendiri
yang menghancurkan harapan kami
yang menjauhkan minat kami pada sokongan untuk darah sendiri
meranapkan angan-angan kami
merampas kegembiraan kami pada sukan ni
hinalah kalian di mata semua!
integriti yang dilaung sekadar pelekat di setiap jersi
kepada kalian
tiba masa,berundurlah
kami sudah lama terhina
sudah lama dahaga tangis gembira
harimau sudah hilang taringnya
berundurlah
secara hormat
secara rela
bukan dengan cara kami telanjangkan di jalan.
*kepada tuhan
dengarlah suara kami
hapuskan tangan-tangan tahi
inilah kebahagiaan sementara kami
inilah sukan menyatukan kami
inilah simbol penyatuan kami
yang lari dari perang & politik hina.
Selasa, 18 Oktober 2011
selamat jalan untuk kau yang memilih pergi.
kita
memang tidak pernah sama wahai kasih
barangkali kita hanya sunyi
kita ditemukan cara kilas
bermain kata
menguji hati
mengetuk ego
mimpi asmara berdua
kasih
sememangnya aku cuba fahami
apa yang ada dalam hatimu
tak ku mengerti teriakan jiwamu
seakan kau melihat aku perayu cinta
mampu menukar garam menjadi manis
rindu kini berjarak
kita terpisah
aku di barat
kasih di utara
kita memandu mimpi
kita menamatkan mimpi
kita kembali pada realiti
ada waktunya
aku berharap agar ada setitik memori
yang ku bekal buatmu saat menyendiri
oh ya,
aku bukan siapa-siapa
hanya pelangi yang hilang bila keringnya basah
berbahagialah dengan jalan dicipta untukmu
semoga kasih gembira
kelak
bertemu kita disetiap tingkat syurga
selamat jalan untuk kau yang memilih pergi.
memang tidak pernah sama wahai kasih
barangkali kita hanya sunyi
kita ditemukan cara kilas
bermain kata
menguji hati
mengetuk ego
mimpi asmara berdua
kasih
sememangnya aku cuba fahami
apa yang ada dalam hatimu
tak ku mengerti teriakan jiwamu
seakan kau melihat aku perayu cinta
mampu menukar garam menjadi manis
rindu kini berjarak
kita terpisah
aku di barat
kasih di utara
kita memandu mimpi
kita menamatkan mimpi
kita kembali pada realiti
ada waktunya
aku berharap agar ada setitik memori
yang ku bekal buatmu saat menyendiri
oh ya,
aku bukan siapa-siapa
hanya pelangi yang hilang bila keringnya basah
berbahagialah dengan jalan dicipta untukmu
semoga kasih gembira
kelak
bertemu kita disetiap tingkat syurga
selamat jalan untuk kau yang memilih pergi.
Khamis, 13 Oktober 2011
kita.
kita
tidak pernah ada rasa yang sama
kita tidak bermimpi untuk menjadi satu
tak akan bersatu
langit dan bumi tidak pernah restu
dan apabila tiba pada waktu kemuncaknya
kita adalah daun yang gugur
mati.
tinggal memori
pada detik yang kita ketahui
kita masih bingung pada hal hati
kita (atau hanya aku)
mengelak bicara sesuatu yang manis
kita,
menjaga hati untuk orang-orang yang kita kasih
kita (mungkin aku saja)
memilih lihat masing-masing bahagia dalam pedih
dan kita
tidak akan terhenti
kasih masih abadi
janji tetap bersemi
aku takkan pergi
tinggalkan seorang kawan sebaik kamu
namun
aku bukan malaikat yang sentiasa ada melindungi
sampai nanti,
tiba hari,
aku akan berlalu
pada waktu yang benar-benar kau tak memerlukanku.
tidak pernah ada rasa yang sama
kita tidak bermimpi untuk menjadi satu
tak akan bersatu
langit dan bumi tidak pernah restu
dan apabila tiba pada waktu kemuncaknya
kita adalah daun yang gugur
mati.
tinggal memori
pada detik yang kita ketahui
kita masih bingung pada hal hati
kita (atau hanya aku)
mengelak bicara sesuatu yang manis
kita,
menjaga hati untuk orang-orang yang kita kasih
kita (mungkin aku saja)
memilih lihat masing-masing bahagia dalam pedih
dan kita
tidak akan terhenti
kasih masih abadi
janji tetap bersemi
aku takkan pergi
tinggalkan seorang kawan sebaik kamu
namun
aku bukan malaikat yang sentiasa ada melindungi
sampai nanti,
tiba hari,
aku akan berlalu
pada waktu yang benar-benar kau tak memerlukanku.
Khamis, 6 Oktober 2011
halal dan haram.
cerita ini tidak pernah berakhir
tidak ternoktah walau pedap cerna debu.
tidak mati mengalirnya
masih!
utuh terusan bertakhta
aku tetap liat disini
masih merdeka di kuala LUMPUR
masih mencium-cium babi gemuk merubung bersemayam,
berselerak di celahan jubur kaum modal
aku nikmat,mereka makin bengkayang
aku cuba pergi
jauh dan tidak rujuk
namun soldadu-soldadumu setia memujuk
aku tewas
rebah pada namanya belaian dan suapan
aku jadikan haram itu dibersih untuk dihalalkan semua
tidak lagi bercium dengan babi
malah tikus,gagak,sapi,monyet semuanya ku tala.
namun,
aku masih bercita-cita
tamatkan kisah pukas ini!
Langgan:
Catatan (Atom)