Isnin, 23 Mei 2011
sekadar hasrat.
tersedar dari mimpiku
yang mulanya inginkan sebuah rasa bahagia
walau aku cuma
berharap agar bisikkanku didengar sang bayu
sampaikan terus pada wajah ayumu
meski hakiki aku patut mengerti
tuhan tidak menulis perjalanan kita
kerisauanku
kekalutanku
kenakalanku
apa aku beri
tulus dari hati
aku tak pernah bersua dua kali lihat gayamu
aku tidak dalami siapa sebenarnya kamu
dan aku tidak endah,
pada siapa milik kamu
sedangkan aku mencoret tanpa ragu
maaf
ku tak ingin terjadi tapi sudah terjadi
menahan setiap semangat cuba menafi bila sudah mengerti
aku mungkin lari dan pantas pergi
ku takut hati mengoncang inginkan yang pasti
walhal sudah jelas aku patut malu sendiri
malam ini,
biarlah tamat dengan cara begini.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Pandai mulakan. Pandai tamatkan. Simpul mati. Itu solusi.
BalasPadamTanpa kau sedari, bisa saja ternyata kau sudah berhasil membangkitkan semangat seseorang.
BalasPadamMembangunkannya dari mati suri atau menyedarkannya dari sebuah lamunan panjang tak bererti.
Dan aku tersedar
ye entry ini buat aku tersedr akan sesuatu
wow! :)
BalasPadam